Keterangan Gambar : Workshop branding dan desain kemasan produk jamu tradisional dipandu oleh instruktur Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Kabupaten Bojonegoro, Jumat (22/8/25).)
BOJONEGORO – UKM Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Jurnalistik (P2J) Universitas Bojonegoro (Unigoro) menggelar workshop branding dan desain kemasan produk jamu tradisional, Jumat (22/8/25). Workshop ini merupakan bagian dari kegiatan Program Peningkatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) 2025 di Desa Ngablak, Kecamatan Dander. Tim PPK Ormawa P2J Unigoro mencetuskan program pemberdayaan bagi masyarakat Desa Ngablak yang berprofesi sebagai produsen jamu.
Ketua Tim Pelaksana PPK Ormawa P2J Unigoro, Muhammad Edi Prayitno, menuturkan, sebagian produsen jamu Desa Ngablak aktif di media sosial. Namun, mereka belum bisa memasarkan produk dagangannya di platform marketplace. Sebelum terjun ke dunia pemasaran digital, para produsen jamu harus dibekali wawasan tentang branding dan desain kemasan produk agar lebih menarik. “Kami hadirkan instruktur dari Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah) Kabupaten Bojonegoro yang memang sudah expert di bidang digital marketing dan branding produk UMKM. Ibu-ibu penjual jamu akan belajar bersama membuat label kemasan, sekaligus membuat akun marketplace. Satu per satu produsen jamu akan didampingi oleh tim sampai benar-benar bisa,” tuturnya.
Dengan telaten, M. Rizqi Agustino, S.Kom., M.B.A., praktisi digital marketing Unigoro sekaligus pengurus Dekranasda Kabupaten Bojonegoro, membagikan tips-tips berbisnis di media sosial maupun marketplace. Beliau mengapresiasi semangat belajar para produsen jamu.
Sementara itu, Agitya Kristantoko dari Dekranasda Kabupaten Bojonegoro, mendorong produsen jamu Desa Ngablak untuk memperbaiki branding produknya. Terutama mengangkat nilai-nilai filosofi jamu sebagai obat tradisional. “Apalagi menjual jamu sekarang itu tidak perlu digendong, lalu menawarkan ke setiap orang satu per satu. Kini saatnya bagaimana orang-orang itu yang datang ke kita untuk membeli jamu. Salah satu inovasinya adalah mendirikan sebuah cafe jamu,” paparnya.
Produsen jamu Desa Ngablak tampak
antusias dengan workshop yang digelar oleh Tim PPK Ormawa P2J Unigoro. Mereka
memanfaatkan kesempatan ini untuk berdiskusi dengan para praktisi.
Sekretaris Desa Ngablak, Iksan
Wahyudi, mengucapkan terima kasih atas program pemberdayaan masyarakat yang
secara khusus menyasar pada produsen jamu. “Apalagi Desa Ngablak sudah dijuluki
sebagai desa sentral pembuatan jamu. Namun dalam eksekusinya masih kurang,
semuanya masih stagnan dan belum ada kemajuan. Kami berharap dengan adanya
kegiatan PPK Ormawa bisa membantu mengembangkan produktivitas jamu di Desa Ngablak,”
harapnya. (din)
Tulis Komentar