Keterangan Gambar : Bupati Bojonegoro Setyo Wahono mengunjungi Laboratorium Teknik Sipil Unigoro, Senin (14/7/25).
BOJONEGORO – Pemkab Bojonegoro berkomitmen mengatasi masalah ketersediaan air bersih untuk masyarakat. Selain program pemasangan instalasi alat pemanen air hujan (IPAH), Bupati Bojonegoro Setyo Wahono juga mendorong akademisi Universitas Bojonegoro (Unigoro) untuk memperbanyak riset tentang temuan sumber air terbaru. “Kita ingin di wilayah selatan Bojonegoro ditemukan sumber air. Kalau kita ambil air refinery (pemurnian, Red) dari Bengawan Solo cost-nya terlalu tinggi. Nilai keekonomisannya nggak masuk dan investasi bisa sampai bertahun-tahun baru selesai. Kalau ini bisa ditemukan sungai di dalam tanah, cost-nya jadi murah,” tuturnya saat mengujungi Laboratorium Teknik Sipil Unigoro, Senin (14/7/25).
Wahono tidak menampik pentingnya menggandeng akademisi-akademisi dari kampus di Bojonegoro untuk mengkaji potensi alam serta menemukan solusi based on research (berdasarkan riset, Red). Sesuai dengan kebutuhan lokalitas daerah.
Orang nomor
satu di Kota Ledre ini juga menceritakan upayanya menemukan sumber air terbaru
di Kecamatan Dander dalam beberapa waktu terakhir. “Sebetulnya pencarian sumber
air ini bisa didetailkan. Namun, selama ini kendala kita di alat,” imbuh
Wahono.
Ketua Yayasan
Suyitno Bojonegoro, Dr. Arief Januwarso, S.Sos., M.Si., menerangkan, fokus riset
Unigoro didasari isu
lokalitas dan isu strategis nasional. Untuk memaksimalkan potensi yang ada di
Kabupaten Bojonegoro. Sekaligus sebagai solusi atas berbagai permasalahan di
daerah. “Kami siap bersinergi dan berkolaborasi dengan Pemkab Bojonegoro untuk memperbanyak
riset tentang pencarian sumber air,” ucapnya. (din)
Tulis Komentar