BOJONEGORO – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bojonegoro (Unigoro) menggelar penandatanganan kontrak penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pendanaan internal semester genap tahun 2024, Jumat (22/11/24). Sebanyak 173 proposal penelitian dan 98 proposal pengabdian masyarakat yang diusulkan berhak menerima pendanaan hibah internal tersebut. Jumlah proposal yang dikumpulkan meningkat signifikan dibanding periode sebelumnya.
Ketua LPPM Unigoro, Dr. Laily Agustina R., S.Si., M.Sc., memaparkan evaluasi kinerja penelitian selama setahun terakhir. Selain kuantitas proposal penelitian dan pengabdian masyarakat yang meningkat signifikan, kinerja publikasi ilmiah juga terkerek naik. “Skor SINTA kita meningkat dibanding tahun lalu. Kinerja publikasi artikel ilmiah juga naik. Bahkan dosen Unigoro berhasil publikasi di Scopus. Selain itu, jumlah artikel di Google Scholar terus bertambah. Kinerja publikasi buku dan HKI terus berjalan. Total hibah yang digelontorkan Yayasan Suyitno Bojonegoro mencapai Rp 1,6 Milyar per tahun. Tentunya ini merupakan sebuah komitmen untuk meningkatkan value dosen melalui kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat,” paparnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I Unigoro, Andrianto Prabowo, SH., M.Si., MH., menekankan setiap dosen meningkatkan produktivitas tri dharma perguruan tinggi. Utamanya di sektor pendidikan atau pengajaran. “Kita harus menyesuaikan metode pembelajaran dengan karakteristik mahasiswa. Terlebih dari kalangan Gen Z. Ilmu pengetahuan dan metode pembelajaran semakin berkembang. Jangan sampai dosen tertinggal dari mahasiswanya,” imbuhnya.
Ketua
Yayasan Suyitno Bojonegoro, Dr. Arief Januwarso, S.Sos., M.Si., bangga dengan
kinerja penelitian dan masyarakat dosen Unigoro yang berdampak pada naiknya
peringkat Edurank. Saat ini, Unigoro mengukuhkan diri sebagai kampus terbaik di
Bojonegoro dan peringkat 365 di Indonesia. “Prestasi ini harus dijaga. Kualitas
kampus dilihat dari rankingnya. Kami berharap ke depan ada dosen Unigoro yang go
international. Menjadi pembicara di seminar internasional. Kualitas dosen
dan mahasiswa harus selaras,” tandasnya. (din)
Tulis Komentar