Keterangan Gambar : Menko PMK RI Pratikno, Cantika Wahono, bersama civitas akademika Unigoro, Rabu (26/2/25).
BOJONEGORO – Menteri Koordinator (Menko) Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Prof. Praktikno, mengunjungi Universitas Bojonegoro (Unigoro), Rabu (26/2/27). Dalam kunjungannya, menteri asal Desa Dolokgede, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro, mengapresiasi kultur akademis di kampus ini. Sekaligus mendorong adanya sinergi antara Unigoro dengan pemerintah pusat. Ketua TP PKK Bojonegoro, Cantika Wahono, juga hadir mendampingi kunjungan menteri di Yellow Campus.
Setibanya di Unigoro, Pratikno berkeliling terlebih dahulu ke setiap fakultas serta menyaksikan alat instalasi pemanenan air hujan (IPAH). Beliau mengapresiasi kultur akademik di Unigoro yang selalu mengedepankan riset dan inovasi sebagai bentuk kontribusi terhadap daerah. “Unigoro punya potensi besar untuk berkembang. Kultur akademisnya sudah dapat dan sudah terbukti mampu memberikan inisiatif lokal. Ini bisa menjadi pondasi awal untuk bersaing dengan kampus-kampus di Jawa Timur,” tuturnya.
Di momen yang sama, Pratikno juga mendorong kemitraan strategis dengan industri dan investor untuk menciptakan produk-produk spin-off yang bernilai komersil. Unigoro perlu menanamkan semangat socialpreneur kepada civitas akademikanya. Melalui pengembangan strategi duplicate, replicate, dan scale-up. Ini menjadi konsep penting yang harus dimiliki dosen dan mahasiswa Dia mencontohkan, Unigoro dapat memanfaatkan potensi hak atas kekayaan intelektual (HaKI) yang dimiliki oleh civitas akademikanya yang dapat ditentukan nilainya atau divaluasi. “HaKI sekarang dapat divaluasi harganya. Sekarang bisa dihitung berapa HaKI yang dimiliki Unigoro, lalu divaluasi nilainya. Berarti itu menjadi value yang dimiliki Unigoro,” paparnya.
Ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro, Dr. Arief Januwarso, S.Sos., M.Si., mengucapkan terima kasih atas atensi yang diberikan Menko PMK RI. Sebagai yayasan yang menaungi kampus, pihaknya juga berharap adanya kerja sama strategis antara Unigoro dengan pemerintah pusat dan daerah. “Sinergi inilah yang diharapkan mampu meningkatkan mutu pendidikan tinggi di Bojonegoro. Terlebih, Unigoro dalam waktu dekat ini akan membuka prodi S2 administrasi publik dan sekolah vokasi,” tandasnya.
Saat
ini, Unigoro memiliki lima fakultas
dan sembilan prodi yang telah terakreditasi. Antara lain prodi hukum,
administrasi publik, agribisnis, ekonomi pembangunan, manajemen ritel, teknik
sipil, teknik industri, ilmu lingkungan, dan kimia.
Unigoro mengukuhkan diri
sebagai kampus nomor satu di Kabupaten Bojonegoro versi Edurank. Tak hanya itu,
kampus ini juga menduduki peringkat ke 365 nasional di antara seluruh perguruan
tinggi di Indonesia. Tahun 2025,
ranking SINTA Unigoro bertengger di peringkat ke 275 nasional perguruan tinggi
se Indonesia. Unigoro juga berhasil mengoleksi skor SINTA all years
sebanyak 29.205. Sebagai bukti meningkatnya produktivitas dosen di bidang
penelitian dan pengabdian masyarakat. (mil/din)
Tulis Komentar