Dalami Ilmu Bisnis, Mahasiswa Fakultas Pertanian Unigoro Ikuti MBKM Wirausaha Merdeka
Dalami Ilmu Bisnis, Mahasiswa Fakultas Pertanian Unigoro Ikuti MBKM Wirausaha Merdeka

BOJONEGORO – Fika Rafelia Rizki, mahasiswi Fakultas Pertanian Universitas Bojonegoro (Unigoro), terpilih mengikuti Wirausaha Merdeka (WMK) di Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Ini kedua kalinya bagi gadis asal Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan itu berpartisipasi dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kemediktiristek. Sebelumnya, Fika telah mengikuti Kampus Mengajar dan mengabdikan dirinya untuk berbagi ilmu di SDN Gendong Kulon II Babat.


Fika menuturkan, alasan utama mengikuti WMK adalah untuk mendalami ilmu bisnis dan belajar berwirausaha. Sebelumnya dia justru ingin mengikuti Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), namun tidak lolos seleksi. Kegiatan WMK telah dimulai sejak akhir September dan akan berlangsung selama satu semester dengan konversi 20 SKS. “Ada tiga tahapan utama WMK. Pre immersion, immersion, dan post immersion. Yang pre immersion atau pembukaannya sudah berjalan via online. Sedangkan di tahap immersion ini kita diwajibkan magang. Kelompok saya ditempatkan magang di Maxy Academy. On boarding magang mulai 14 Oktober sampai 22 November 2024,” tuturnya, Selasa (29/10/24).


Fika dan kelompoknya memiliki ide bisnis bernama Heart Code. Saat magang pertama kali, dia merasa kaget karena harus benar-benar turun ke lapangan untuk mendapatkan modal. Selain itu, fasilitator dari Maxy Academy mengoreksi secara detail proposal bisnis yang disusun kelompoknya. Fika mendapatkan banyak pelajaran berharga bahwa tidak ada namanya bisnis kecil-kecilan. “Sebenarnya agak bingung, produk Heart Code harus melibatkan tim IT untuk produksinya. Tapi di tempat magang kita di-push untuk cari modal saat ini juga dan nggak bisa nunggu lama-lama. Lalu bikin BMC (business model canvas) harus sangat detail. Kita ditarget minggu depan produk Heart Code harus sudah jadi,” paparnya.


Heart Code adalah produk barcode (kode batang, Red) yang berisikan informasi untuk mengenang seseorang. Fika mengatakan, produk barcode ini sudah banyak di luar negeri dan digunakan untuk mengenang orang-orang yang meninggal dunia. Inovasi produk yang ditawarkan kelompoknya adalah Heart Code bisa menjadi kado untuk mengenang momen-momen berharga. Seperti ulang tahun, pernikahan, hingga wisuda. “Saat di-scan barcode-nya akan muncul foto, video, bahkan suara untuk mengingat atau mengenang orang tersebut,” imbuhnya.


Usai magang, peserta WMK akan menjalani post immersion berupa Demo Day. Di momen ini, Fika dan kelompoknya akan memresentasikan prototipe produk di hadapan calon investor.

Mahasiswi prodi agribisnis Unigoro ini berharap, bisa mengikuti program-program MBKM lainnya untuk menambah ilmu, pengalamam, dan menjalin relasi dengan kampus lain. (din)



Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)