Ciptakan Robot Rehabilitasi Pasien Paska Stroke, Kaprodi Teknik Industri Unigoro Raih Gelar Doktor
Ciptakan Robot Rehabilitasi Pasien Paska Stroke, Kaprodi Teknik Industri Unigoro Raih Gelar Doktor

Keterangan Gambar : Kaprodi Teknik Industri Unigoro, Dr. Eko Wahyu Abryandoko, S.Pd., MT.


SURAKARTA – Kaprodi Teknik Industri Universitas Bojonegoro (Unigoro), Dr. Eko Wahyu Abryandoko, S.Pd., MT., merancang robot untuk merehabilitasi pasien paska stroke. Robot yang bernama Hybrid Assistive Robotic Neuromuscular Dynamic Stimulation (HARNDS) merupakan teknologi yang mengintegrasikan antara function electrical stimulation (FES) dan eksoskleton. Karya ini merupakan hasil riset disertasi program Doktor Teknik Industri Universitas Sebelas Maret (UNS) berjudul Desain dan Kontrol Antarmuka Hybrid Assistive Robotic Neuromuscular Dynamic Stimulation Berbasis EMG-Driven untuk Rehabilitasi Lengan Pasien Pasca Stroke.

Eko memaparkan, pasien paska stroke sering kali mengalami penurunan kemampuan motorik akibat residu pada otot. Dampaknya bisa menyebabkan kelumpuhan, fungsi otot yang tidak normal, dan sebagainya. Metode konvensional seperti terapi manual kurang optimal dalam merangsang pemulihan motorik. Sedangkan teknologi rehabilitasi berbasis robotik masih memiliki keterbatasan dalam menyesuaikan kebutuhan pasien secara individual. “Penelitian ini mengembangkan sistem Hybrid Assistive Robotic Neuromuscular Dynamic Stimulation (HARNDS) berbasis EMG-Driven, yang mengintegrasikan eksoskeleton 3-DoF dengan Functional Electrical Stimulation (FES). Sistem ini memungkinkan kontrol rehabilitasi berbasis sinyal elektromiografi (EMG), yang berfungsi untuk menyesuaikan stimulasi listrik dan gerakan eksoskeleton secara real-time sesuai dengan kondisi otot pasien,” paparnya dalam ujian terbuka promosi doktor di Fakultas Teknik UNS, Rabu (26/2/25).

Eko melanjutkan, hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem ini mampu meningkatkan sudut gerakan lengan secara signifikan, dengan peningkatan fleksi-ekstensi dari 5,66° menjadi 88,00° dan supinasi-pronasi dari 8,33° menjadi 74,03°. Selain itu, aktivitas otot yang diukur melalui sinyal EMG menunjukkan kenaikan hingga 22,12 µV, yang menunjukkan peningkatan respons neuromuskular pasien. “Sistem HARNDS dirancang melalui lima tahap utama. Salah satunya melakukan pengujian klinis rehabilitasi untuk mengukur efektivitas terapi dalam meningkatkan mobilitas lengan pasien pasca stroke. Saya juga mengevaluasi performa sistem, kecepatan respons gerakan, kenyamanan pasien, dan efisiensi energi sistem,” jelasnya.

Butuh waktu lebih dari dua tahun untuk mewujudkan robot HARNDS. Proses konseptual memakan waktu paling lama karena peneliti dituntut untuk melahirkan ide baru. Pria yang tinggal di Kecamatan Balen, Bojonegoro, ini telah menghasilkan lima artikel terindeks Scopus berkat robot HARNDS tersebut. “Rinciannya satu artikel prosiding, satu artikel di jurnal Q2 dan jurnal Q3. Sedangkan dua artikel lainnya juga masih proses publish di jurnal terindeks Scopus,” ungkapnya bangga.


APRESIASI: Jajaran promotor dan penguji dalam ujian terbuka promosi doktor program studi doktor teknik industri Fakultas Teknik UNS, Rabu (26/2/25)

Eko berharap, riset disertasinya bisa menjadi solusi inovatif dalam rehabilitasi pasien paska stroke dengan cara menggabungkan teknologi robotik dan stimulasi neuromuskular adaptif. Tujuannya untuk mempercepat pemulihan motorik, mengurangi residu otot, serta meningkatkan kualitas hidup pasien dengan pendekatan terapi yang lebih personal dan intensif.

Para promotor dan penguji ujian terbuka promosi doktor program studi doktor Teknik Industri Fakultas Teknik UNS mengapresiasi robot HARNDS karya Kaprodi Teknik Industri Unigoro. Eko berhasil memperoleh IPK 3,97 dengan masa studi dua tahun enam bulan. Riset ini merupakan kontribusi ide kebaruan ilmu di bidang medis. (din)




Tulis Komentar

(Tidak ditampilkan dikomentar)